Dalam upaya mengoptimalkan potensi ekonomi digital di Indonesia, diperlukan kolaborasi dan sinergi antar sektor dan lintas pemangku kepentingan, baik pemerintah pusat, pemerintah daerah, akademisi, pelaku usaha dan komunitas. Pandemi Covid-19 menjadi peluang tersendiri dalam upaya adopsi dan pemanfaatan teknologi digital. Sehubungan dengan itu Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) mengadakan kunjungan kerja ke Kabupaten Bantul untuk diskusi terbatas bersama lintas pemangku kepentingan di Ruang Rapat Sekretaris Daerah, Kamis (15/10/2020).

Kunjungan Kerja Deputi Ekonomi Digital ke Kabupaten Bantul Kunjungan diterima oleh Asisten Sumber Daya dan Kesejahteraan Rakyat Ir. Pulung Haryadi, M. Sc. Turut menanggapi dalam kesempatan ini : Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian (KUKMP), Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Nakertrans), Bagian Administrasi Perekonomian, Bagian Humas dan Protokol, Pelaku UMKM dan Pilot Project Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) Milenial Desa Sriharjo Imogiri.

Pulung Haryadi dalam sambutan selamat datang menyampaikan bahwa Bantul sangat potensial dalam bidang pariwisata dan kerajinan. Pemasok hasil kerajinan di Daerah Istimewa Yogyakarta 70% berasal dari Kabupaten Bantul. Pariwisata sudah dibuka dengan menerapkan protokol kesehatan. Dibeberapa wilayah juga masih ada yang blank spot

Kepala Bidang Ekosistem Ekonomi Digital, Bayu Anggara Silvatika menyampaikan maksud tujuan kunjungan kerja untuk mengidentifikasi bagaimana imlementasi ekonomi digital di Kabupaten Bantul karena saat ini di kementerian sedang menginisiasi adanya suatu Stategi Nasional Pengembangan Ekonomi Digital. “Ada 3 (tiga) aspek yang harus kita dorong untuk mengembangkan implementasi ekosistem ekonomi digital di level daerah, yaitu level pemerintahan, level sosial dan level usaha. Bagaimana mendigitalisasi usaha yang dulunya offline menjadi online”, terang Bayu.
Dinas Kominfo dalam tanggapannya menyampaikan bahwa 75 desa di Kabupaten Bantul sudah terjangkau internet meski ada beberapa titik yang blank spot seperti di Desa Poncosari, Desa Triwidadi, dan Desa Jatimulyo.
Pelaku Usaha dari UMKM menyampaikan bahwa sudah banyak yang beralih menggunakan penjualan secara online terutama di masa pandemi ini. KIM Milenial dari Desa Sriharjo diwakili Lurah Desa memaparkan pemanfaatan wifi publik yang di pasang di Balai Dusun untuk belajar anak-anak secara daring dan untuk memasarkan produk industri rumah tangga serta memasarkan potensi wisata desa.
Kunjungan dilanjutkan dengan peninjauan lapangan ke produk UMKM Wedang Uwuh di Jetis dan Desa Wisata Srikeminut Sriharjo, Imogiri. (sri)