KIM Ratna Sari Bersama Dikominfo Bantul Menggelar Pertunjukan Rakyat di Dusun Polosiyo, Poncosari (02/08)

KIM Bantul/ August 5, 2019/ Pemberdayaan KIM, Pertunjukan Rakyat

BANTUL, DISKOMINFO – Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Bantul bersama dengan Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) Ratna Sari menyelenggarakan pertunjukan rakyat bertempat di Dusun Polosiyo, Desa Poncosari, Kecamatan Srandakan (02/08). Menghadirkan Ketoprak dan Band Muda Mudi, pertunjukan rakyat tersebut memberikan hiburan bagi masyarakat sekitar sekaligus informasi-informasi terkait program dan kegiatan pemerintah Kabupaten Bantul.

Pertunjukan Rakyat di dusun Polosiyo, Poncosari, Srandakan (02/08)

Pertunjukan tersebut berkisah mengenai sebuah desa yang mayoritas warganya bekerja sebagai petani. Terdapat seorang kaya bernama Gareng yang berniat membangun kawasan hotel dan rest area di desa tersebut yang kebetulan berbatasan dengan jalur pantai selatan dan mengarah ke bandara baru di Kulon Progo.

Banyak orang yang telah menasehati Gareng untuk mengurungkan niatnya tersebut, termasuk putrinya sendiri, Rani, karena rencana pembangunan Gareng tersebut akan mematikan usaha-usaha kecil dari masyarakat dan menghilangkan lahan pertanian yang merupakan penghasilan utama warga di desa tersebut. Namun Gareng tetap melaksanaakn rencana semula dan berniat membeli lahan pertanian warga untuk pembangunan tersebut, tetapi dengan harga yang sangat murah.

Tentunya warga desa tersebut menolaknya, selain harga yang terlampau murah, mereka juga enggan kehilangan lahan dan mata pencaharian yang telah turun menurun diwariskan oleh orang-tua mereka. Gareng menjadi geram dan mulai menyusun rencana jahat. Dia berencana membakar lahan warga, agar terjadi gagal panen dan akan terpaksa mencari pinjaman kepada Gareng dan bahkan menjual tanah yang mereka miliki.

Pertunjukan Rakyat di dusun Polosiyo, Poncosari, Srandakan (02/08)

Namun malang nasib Gareng, tidak hanya fakta bahwa dia sebagai dalang pembakaran lahan warga yang terbongkar, istrinya pun menjadi korban meninggal karena kejadian pembakaran tersebut. Ketika terjadi pembakaran lahan, asap yang mengepul masuk hingga ke rumah Gareng, dan istrinya yang menderita asma jatuh dan tidak tertolong hingga meninggal dunia.

Gareng pun ditangkap dan rencana membangun hotel dan rest area pun gagal. (yud)