“Ajar Mbathi Malah Rugi” Menjadi Cerita Yang Dibawakan Pada Pertunjukan Rakyat Guyon Maton Oleh KIM Sedyo Mulyo, Desa Trucuk (14/06)

KIM Bantul/ June 17, 2019/ Pemberdayaan KIM, Pertunjukan Rakyat

BANTUL, DISKOMINFO – Dusun Trucuk, Desa Triwidadi, Kecamatan Pajangan menjadi lokasi digelarnya pertunjukan rakyat Guyon Maton dengan cerita “Ajar Mbathi Malah Rugi” (14/06). Pertunjukan rakyat tersebut diselenggarakan oleh KIM Sedyo Mulyo bekerja sama dengan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Bantul. Tujuan penyelenggaraan pertunjukan rakyat tersebut adalah untuk mensosialisasikan aplikasi Jelajah Bantul dan Lapor Bantul yang dimiliki oleh Kabupaten Bantul kepada masyarakat.

Alunan Lagu yang menjadi pembuka pertunjukan rakyat Guyon Maton di desa Trucuk (14/06) (diskominfo-bantul-foto)

Dikisahkan mengenai sepasang suami istri yang hendak berwisata untuk bulan madu mereka, namun masih bingung menentukan tujuan wisatanya. Hal tersebut dimanfaatkan oleh pembantu mereka untuk menyusun rencana untuk mengelabuhi keduanya. Suami istri tersebut dipaksa membeli paket wisata yang dibuat si pembantu. Si Pembantu bekerja sama dengan temannya menyiapkan pemandu wisata, fasilitas, dan kelengkapan lainnya dengan kualitas yang buruk namun harga yang sangat tinggi. Belum lagi tempat wisata yang ditawarkan adalah tempat wisata yang masih dalam proses pembangunan. 

Saat tiba di tujuan wisata, suami istri tersebut banyak banyak mendapat perlakuan yang kurang menyenangkan, antara lain gangguan dari pengemis, pengamen, pedagang makanan, minuman, pakaian dan aksesoris, dan pedagang stand foto yang setengah memaksa. Hal tersebut membuat mereka tidak nyaman.

Hal tersebut kemudian menjadi perhatian Ketua Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) yang memberi teguran kepada mereka karena merusak citra tempat wisata yang sedang dirintis tersebut. Ketua Pokdarwis kemudian mengumpulkan warga dan memberikan pengarahan serta himbauan agar warga lebih sadar dalam membangun wisata yang ada di wilayahnya. 

Kepada suami istri yang mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan tersebut, Ketua Pokdarwis menyarankan dan mengenalkan mengenai Aplikasi Jelajah Bantul yang dapat dimanfaatkan untuk mengetahui informasi mengenai tempat-tempat wisata yang sudah direkomendasikan oleh Pemerintah Kabupaten Bantul. Lebih lanjut, beliau juga mengenalkan mengenai Aplikasi Lapor Bantul untuk menyampaikan berbagai keluhan kepada pemerintah Kabupaten Bantul sehingga mereka nanti bisa mendapatkan layanan wisata yang baik. (yud)