KIM Harus Mempunyai Peran dan Andil dalam Masyarakat
Diskominfo Kabupaten Bantul melakukan pertemuan bersama forum Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) se-Kabupaten Bantul sebagai bentuk monitoring dan optimalisasi peran KIM dalam diseminasi informasi yang dilaksanakan di Mulyodadi, Bambanglipuro, Bantul pada Rabu (03/11).
Kepala Bidang Pengelolaan Informasi dan Komunikasi Publik, Arif Darmawan S.STP dalam arahannya mengatakan bahwa diera digitalisasi seperti saat ini, KIM yang didominasi oleh generasi muda haruslah kreatif dalam berbagai hal. Ia mengibaratkan, kemajuan teknologi informasi dan komunikasi saat ini seperti pisau bermata dua.
“ Kondisi yang terjadi saat ini, perkembangan dunia IT saat ini mau nggak mau kita harus mengikuti, kalau enggak kita akan ketinggalan. Perkembangan IT juga seperti sebuah mata pisau ya, pisau itu bisa kita gunakan untuk hal-hal yang baik dan bermanfaat tergantung dari bagaimana kita menggunakannya. Nah sama seperti kemajuan teknologi saat ini.” kata Arif.
Ia juga menambahkan bahwa KIM haruslah mempunyai peran dan andil pada masyarakat. Terbentuknya KIM atau Kelompok Informasi Masyarakat ini diharapkan dapat menjadi garda terdepan dalam penyebaran informasi dan sebagai media publikasi. KIM yang sudah terbentuk diharapkan memiliki suatu kegiatan yang diunggulkan di daerahnya dan menjadi fokus utama untuk diangkat dan dipublikasikan.
Ketua Forum KelompokInformasi Masyarakat, Supartini, S.Pd, M.A, dalam sambutannya juga menambahkan bahwa KIM dapat menggali potensi daerah sehingga bisa menjadi pemberdayaan masyarakat. Ia mengingatkan bahwa KIM resmi oleh Kkementrian Kominfo.
“KIM ini harapannya identik dengan pokdarwis, menggali potensi daerah yang berfokus dengan pertanian dengan pertaniannya, , kesehatan dengan kesehatannya, peternakan dengan peternakanya, , inilah KIM berperan untuk masyarakat”
Suharnanik Listiana berharap KIM dapat berjalan seperti perkembangan handphone dari masa kemasa. Dimana haruslah ada transformasi regenerasi dari KIM yang sebelumnya menjadi KIM yang sekarang yang berbasis IT.
“ Kalau bahasa saya itukan HP dulu ada perubahan ya, nokia itu dulu hp sejuta umat tapi saat ada perubahan dia nggak mau berubah, nah akhirnya sekarang banyak ditinggalkan. Nah sehingga harapan kami ada transformasi regenerasi dari KIM yang sebelumnya menjadi KIM yang sekarang berbasis IT” , kata Suharnanik.
Dalam pertemuan ini Diskominfo sebagai fasilitator juga memberikan ruang kepada KIM untuk memberikan masukan dan berharap kedepannya interaksi akan lebih baik agar dapat tercipta regulasi- regulasi yang dapat diterima oleh banyak pihak.(Dafauzia}