Pagelaran Wayang Kulit “Gatotkaca Neges” dengan Dalang Ki Heri Purwaka menghibur masyarakat Blantikan, Gadingsari, Sanden (16/03)

KIM Bantul/ March 18, 2019/ Pemberdayaan KIM, Pertunjukan Rakyat

Pagelaran Wayang Kulit “Gatotkaca Neges” oleh Ki Heri Purwaka (16/03)
(diskominfo-bantul-foto)

BANTUL, DISKOMINFO – Dengan tujuan memberikan hiburan kepada masyarakat, sosialisasi program-program pemerintah, serta melestarikan budaya, Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Bantul bekerja sama dengan KIM Cemarasari mengadakan pagelaran Wayang Kulit (16/03). Pagelaran wayang kulit ini menghadirkan cerita “Gatotkaca Neges” oleh dalang Ki Heri Purwaka.

Pagelaran Wayang Kulit “Gatotkaca Neges” oleh Ki Heri Purwaka (16/03)
(diskominfo-bantul-foto)

Dalam pembukaan sebelum pagelaran wayang kulit dimulai, disampaikan himbauan kepada masyarakat mengenai ancaman berita hoax yang kini makin marak. Berita hoax atau bohong adalah berita-berita yang direkayasa yang dapat menimbulkan keresahan, miss informasi, dan perpecahan di tengah masyarakat. Media sosial menjadi media penyebaran berita hoax yang paling banyak dan paling cepat. Oleh karena itu masyarakat harus waspada dan berperan serta dalam memberantas atau paling tidak menghentikan penyebaran berita hoax yang sampai kepada mereka.

Pagelaran Wayang Kulit “Gatotkaca Neges” oleh Ki Heri Purwaka (16/03)
(diskominfo-bantul-foto)

Disampaikan juga apresiasi atas kerja keras dari warga dusun Blantikan, Gadingsari, Sanden yang telah berhasil meningkatkan dan menjaga kelestarian lingkungannya. Dulu desa Blantikan yang kumuh, kini telah tertata rapi, tiap kepala keluarga sudah memiliki bak sampah, dan setiap hari minggu dilaksanakan gotong royong kebersihan rumah-rumah. Selain itu, sampah yang terkumpul juga dipilah-pilah dan dikumpulkan di tempat penampungan sampah di Komplek Dk. Ketalo.

Pagelaran Wayang Kulit “Gatotkaca Neges” oleh Ki Heri Purwaka (16/03)
(diskominfo-bantul-foto)

Lingkungan yang tertata rapi juga dimanfaatkan untuk ditanami berbagai macam sayuran secara hidroponik. KIM Cemarasari juga merintis agar setiap KK dapat menjalankan ternak lele dengan dibantu bak ikan yang diberikan oleh Desa Gadingsari.

Pagelaran Wayang Kulit “Gatotkaca Neges” oleh Ki Heri Purwaka (16/03)
(diskominfo-bantul-foto)

Gerakan siskamling yang semakin aktif serta adanya pertemuan rutin pada malam Sabtu Wage sebagai sarana pertukaran informasi antara Dukuh dan masyarakat. Hal-hal tersebut tidaklah lepas dari peran KIM Cemarasari.