Sosialisasi Pengelolaan Wi-Fi Publik KIM Malangan

KIM Bantul/ April 12, 2021/ Berita

Fasilitasi Wi-Fi Publik sudah bisa dinikmati oleh 20 (dua puluh) Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) di Kabupaten Bantul. Salah satunya yaitu KIM Malangan, Srigading, Sanden. Agar pengelolaan dan penggunaan Wi-Fi bisa optimal KIM Malangan mengundang Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kabupaten Bantul untuk melakukan sosialisasi tentang KIM dan pengelolaan Wi-Fi Publik kepada anggota KIM, Kamis (8/4/2021) di Pendopo Bapak Dwi Rahardjo yang menjadi Sekretariat KIM Malangan

Pertemuan ini dihadiri oleh perwakilan dari Pemerintah Kalurahan, Eka Setyawan Kepala Urusan Tata Laksana Kalurahan Srigading. Dinas Kominfo diwakili oleh Kepala Bidang Pengelolaan Informasi dan Komunikasi Publik Arif Darmawan, S. STP dan Kepala Seksi Pemberdayaan dan Kemitraan Sri Mulyani, SE

Ketua KIM Malangan Partini, S. Pd, MA dalam sambutannya menyampaikan bahwa KIM Malangan kegiatannya belum optimal apalagi terkendala dengan kondisi pandemi Covid-19 saat ini. Kepengurusan KIM sudah tersusun baik dengan melibatkan tokoh masyarakat di bidang pertanian, budaya dan generasi muda. Surat Keputusan KIM sudah ditetapkan dengan keputusan Lurah dan sudah dialokasikan anggaran untuk kegiatan KIM di APBDes. Selanjutnya Eka Setyawan wakil dari Pemerintah Srigading menyambut gembira atas fasilitasi Wi-Fi Publik di KIM Malangan yang sangat besar manfaatnya bagi masyarakat di masa pandemi ini.

Arif Darmawan, SSTP selaku narasumber dalam sosialisasi ini menjelaskan bahwa KIM adalah kelompok yang dibentuk oleh masyarakat, dari masyarakat, dan untuk masyarakat yang secara mandiri dan kreatif mengelola informasi untuk pemberdayaan masyarakat. “KIM dibentuk dengan Surat Keputusan (SK) Lurah dengan harapan KIM dengan Pemerintah Kalurahan bisa bersinergi bagaimana masyarakat bisa memperoleh informasi yang benar, valid karena banyak hoax”, terang Arif. Sehubungan telah tersedianya fasilitas Wi-Fi Publik mohon segera dibuat media sosial yang akan menjadi wajah KIM untuk mengenalkan potensi lokal.

Sementara itu Sri Mulyani, S.E menambahkan bahwa tentu banyak potensi lokal yang bisa ditampilkan oleh KIM Malangan di media sosial antara lain produk pertanian dan industri rumah tangga. Produk pertanian seperti bawang merah, ketela, cabai dan sayur-sayuran. Industri rumah tangga yang dilakukan oleh ibu-ibu seperti pembuatan telur asin, pembuatan snack/makanan kecil, jasa pembuatan hantaran pengantin dan sebagainya. Produk yang dikemas menarik dan ditampilkan di media sosial tentu akan menarik pembeli dan dikenal oleh masyarakat luas sehingga diharapkan bisa memberi nilai tambah secara ekonomi.

Disesi tanya jawab ada pertanyaan dari anggota KIM tentang cara membedakan berita hoax atau bukan. Dijelaskan oleh Arif bahwa cirri-ciri berita hoax itu antara lain :

  1. Isi berita menggiurkan atau berhadiah
  2. Tidak masuk akal
  3. Kita cari sumbernya, dari lembaga resmi atau tidak
  4. Sumber di copy lalu dicari di google

Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan kita diharapkan berhati-hati dalam mencerna informasi, pandai memilah dan memilih. (sri)